
Menurut hasil pengamatan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), peningkatan omset UKM yang bergerak di sektor perdagangan dan jasa memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada musim libur lebaran. Rata-rata dari mereka memperoleh peningkatan omset yang bervariasi, dari mulai 200% sampai 300% pada saat sebelum dan sesudah lebaran.
Sebagai gambaran, omset sebuah minimarket yang biasanya hanya mencapai Rp 400 juta per bulannya, kini bisa naik hingga dua-tiga kali lipat menjadi Rp 800 juta bahkan di atas Rp 1 miliar pada bulan ini. Tidak hanya itu saja, omset penjualan produk tekstil secara nasional juga mengalami peningkatan yang tidak kalah pesat, yakni mencapai angka Rp 8 triliun pada musim lebaran tahun 2011.

Hal serupa juga dialami para pelaku usaha jasa bengkel motor maupun mobil yang mengalami lonjakan pengunjung dari mulai H-7 sampai momen lebaran usai. Biasanya para konsumen membutuhkan jasa servis kendaraan sebelum mereka menggunakannya untuk mudik, dan akan kembali ke bengkel lagi setelah kendaraannya digunakan untuk perjalanan panjang selama mudik ke kampung halaman. Kebutuhan seperti inilah yang membuat pelaku usaha bengkel mobil maupun motor mendapatkan omset yang berlimpah, hingga mengalami peningkatan hampir 100% dari hari biasa.
Meskipun lonjakan omset di musim lebaran ini memberikan sedikit angin segar bagi para pelaku UKM, namun kedepannya diharapkan UKM-UKM Indonesia bisa berkembang lebih pesat dan memiliki nilai tambah sehingga tidak hanya tergantung dengan tingkat kebutuhan pasar di musim tertentu. Tetapi berhasil memiliki pasar dalam negeri yang stabil, serta mampu bersaing dengan UKM lainnya di pasar internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar