Meski tidak ada yang istimewa dengan bisnis mengelola kantin, namun bisnis di bidang ini selalu jadi pilihan banyak pebisnis dari waktu ke waktu. Apalagi jika kantin dibuka di tempat-tempat yang telah memiliki pangsa pasar jelas seperti gedung perkantoran dan perkuliahan. Meskipun untuk mendapatkan tempat penjualan yang diinginkan tersebut tak jarang pemilik gedung melakukan proses tender dalam memilih mitra pebisnis.
Jika melihat sifat bisnis ini tak heran jika usaha pengelolaan kantin di gedung perkantoran terus menjadi tren. Pasalnya bisnis ini tergolong bisnis yang tidak ‘ribet’ untuk dijalankan. Seperti dituturkan oleh perencana keuangan Eko Endarto, bisnis pengelolaan kantin di gedung perkantoran dan pusat keramaian lainnya tergolong bisnis yang simpel dan berpotensi untung besar. Meskipun dari sisi modal akan lebih tinggi ketimbang membuka kantin sendiri di suatu tempat, namun dengan pasar yang lebih spesifik dan jelas membuat bisnis ini tergolong bisnis yang mudah untuk dijalankan.
Biasanya pemilik gedung memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam hal persyaratan tender. Namun secara umum menurut Eko, pemilik gedung akan menilai bagaimana kemampuan calon mitra dalam mengelola kantin. Ada batas waktu tertentu yang dilihat sebagai patokan. Jadi jangan sampai misalnya, calon mitra nantinya tidak bisa beroperasi secara konsisten pada stan atau ruang yang telah disewa.
Fasilitas yang disediakan pemilik gedung bagi pebisnis pengelola kantin juga beragam. Mulai dari yang hanya menyediakan tempat, hingga tawaran kepada calon mitra yang tinggal memikirkan bagaimana pasokan produk makanan dan minuman bisa tersedia.
Dengan fasilitas yang kemungkinan berbeda antara pemilik gedung, tentunya biaya yang harus dikeluarkan pebisnis untuk pemiliki gedung juga berbeda. Bahkan sistem yang diterapkan antara satu gedung dengan gedung lain menurut Eko juga bisa berbeda. Ada yang memberlakukan sewa tempat, bagi hasil, atau gabungan antara sewa tempat dan bagi hasil.
Agar mendapatkan tempat berjualan yang diinginkan, tentunya pebisnis harus mempersiapkan rencana bisnis dengan baik sehingga meyakinkan pemilik gedung. Kemampuan dalam mengelola bisnis agar konsisten dapat melayani pelanggan misalnya. Tentunya pemiliki gedung tidak menginginkan kantin tidak bisa beroperasi dan melayani para penghuni gedung.
Sehubungan dengan hal itu, pada perencanaan modal pengelolaan kantin di gedung yang harus diperhatikan pebisnis menurut Eko adalah kemampuan untuk mencukupi dana operasional harian, satu hingga dua hari. Alasannya makanan hanya bisa disajikan dalam jangka waktu tersebut.
Begitu bisnis berjalan, pebisnis tinggal mengikuti arus. Hanya saja meskipun bisnis di bidang ini menjanjikan untung yang besar, pebisnis harus tetap hati-hati terhadap risiko usaha sehingga tidak sesuai harapan. Beberapa hal bisa dijalankan untuk meminimalisir risiko kerugian. Pertama, karena berhubungan dengan rasa, pebisnis berupaya menyajikan produk (makanan dan minuman) yang disukai oleh konsumen. Disamping itu pebisnis juga harus disiplin dalam menjalankan usaha. Disiplin dalam arti menjaga kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten. “Jangan sampai misalnya pebisnis bisa mensupply hari ini untuk 20 orang, sedangkan besok cuma 10 orang,” ujar Eko. Cara ini menurutnya juga membantu pebisnis agar perputaran uang tetap terjaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar